Banyak jenis alat kontrasepsi yang berkembang di masyarakat saat ini.
Mulai dari kondom, pil KB, suntik KB, hingga KB spiral. Setiap wanita
memiliki alasan masing-masing dalam memilih penggunaan jenis alat
kontrasepsi tersebut.
Selain pil KB yang dinilai paling mudah dalam aplikasinya, yaitu hanya
dengan meminumnya secara rutin, alat KB lainnya yang paling banyak
dipilih adalah KB spiral. Alat kontrasepsi ini dibuat untuk memecah
jalannya sperma menuju sel telur sehingga mampu mencegah terjadinya
kehamilan.
Namun sayangnya, banyak yang masih belum mengetahui tentang efek samping
dari alat kontrasepsi ini. Untuk itu, berikut kami sajikan beberapa
efek sampingnya seperti dilansir dariboldsky.com.
Masalah Menstruasi
Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan alat
kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi. Terkadang, hal yang umum
terjadi adalah menstruasi tidak teratur yang disertai dengan kram dan
sakit perut yang berkepanjangan.
Perforasi
Efek samping ini biasanya terjadi pada proses pemasangan alat
kontrasepsi ini. Perforasi mampu menyebabkan pendarahan pada jaringan
rahim.
Masalah Hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual,
perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun
biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
Kista Ovarium
Pemasangan KB spiral setelah kelahiran juga mampu menyebabkan kista
ovarium. Hal ini biasanya terjadi ketika alat ini mempengaruhi keadaan
hormon progesteron Anda.
Penyakit Radang Panggul
KB spiral pada dasarnya adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu benda ini mampu menyebabkan iritasi karena tubuh menolak
benda asing tersebut dan menyebabkan penyakit radang panggul.
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan dapat terjadi karena
pemasangan alat kontrasepsi ini. Kehamilan di luar kandungan ini berarti
bahwa janin yang Anda kandung tidak mampu tumbuh dengan baik sehingga
harus dikeluarkan.